KisahWeb - Cerita Kancil dan Buaya dalam bahasa Lampung adalah terjemahan dari cerita berbahasa Indonesia. Dalam terjemahan ini, kisahnya di ringkas atau disingkat supaya lebih mudah dalam membaca ada banyak sekali kisah atau cerita tentang kancil yang cerdas dan si buaya yang kuat. Pada pembahasan kali ini, yang diceritakan adalah kisah ketika kancil menipu adalah cerita dengan bahasa Lampung-nya Sumber gambar KumbercerCekhita Kaccil Khik BuhaDicekhitako, kaccil si cerdik lagi bulapah di pullan. Ulih ngekhasa mahu, kaccil pun nyippok way pakai ia nginum. Pas lagi nginum, kaccil ngeliak di luppak way wat batang lepang, buah si paling didemoni ni. Kidang sayangni, way keliwat pandai ki ia mawat dapok lapah atau langui ngeluppaki way hino. Si kaccil khabai didaya ko hakhus ni mikikh kekhas. Ia nyippok cakha pakai ngeluppaki way si hakhus hino. Mendadak wat sekelompok buha si langui ngeliwati ni. Kaccil ngedapokkon akal si cemerlang."Wuy buha-buha!" kaccil mekik si lattang "Nyak wat kanikan pakai kutti!" laju hino takhu khik salah satuni mit pinggikh way ngekhadiki kaccil. "Hmm, niku temon, niku no kanikan sikam!" hani buha. "Eit belagi pai," hani kaccil. "Jo nyak wat kanikan lamon baccong, malahan keliwat lamon pakai kutti unyin," laju kaccil. "Cuba ukhau ghik-ghik kutti si bakhihni, khik haga ku jajakkon kanikan hino," hani jina ngukhau ghik-ghikni si bakhih, khik unyinni nguppul di way hino. Ulih lamonni bilangan buha si nguppul, way si bekhak khik way ni hakhus hino sappai happir latap. "Oke, tanno nyak harus ngehitung bilangan kutti pai in seunyinni kebagian!" hani khadu ni ia luccak jak tundun ni buha sai mit tundun ni buha si bakhihni, palas ngehitung. "Sai, khua, tellu, eppak, lima, enom," khik setekhusni, sappai ia khadu di luppak tegakh malih, kaccil mekik, "tekhima kasih buha-buha, kutti khadu ngenulung nyak luppak way!" Pepikha buha makhah ulih khadu dibuhungi, khik nyuba ngejarni. Kidang tiyan gagal ulih kaccil liccah baccong khik si mingan diakuk jak cekhita Kaccil khik Buha diatasKi kham haga hal si balak, khik ngekhasa mawat mingan atau wat kelemohan pakai ngewujudkonni, jadi Mikhik pai sekhabok khik nyippok cakha ngecapai kehaga jadi makhluk si tamak. Gegoh buha. Seandaini gaoh buha hino mawat tamak, pasti buha hino khadu mingan nganik kaccil. Ulih tamak, akhirni malahan mawat massa sama atau arti dalam bahasa IndonesiaNoted Terjemahan ini disesuaikan dengan tiap-tiap paragrahSuatu ketika ada seekor kancil cerdik sedang berjalan-jalan ke sebuah hutan belantara. Dalam perjalanan kacil merasa haus, ia pun mencari aliran air sungai untuk bisa diminum. Ketika sedang meminum, kancil melihat ada timun diseberang sungai. Sayangnya sungai itu berarus deras. Kancil pun sadar diri, ia tak kan mampu menyeberangi sungai. Si kancil ini amat takut terseret aliran air. Kancil pun berfikir supaya ia bisa menyeberangi sungai yang deras dan mengerikan itu. Kemudian datang penghuni hutan lainnya yakni buaya. Kancil pun mendapatkan ide. Kemudian kancil pun memanggil para buaya, kancil yang cerdik menyiapkan siasat untuk menipu buaya. “Hai buaya buaya!” teriak Kancil dengan lantang. “Aku punya makanan untuk kalian!” lanjut pun meneriaki kancil. "Kaulah makananku kancil". Namun si kancil memita buaya mendatangkan teman yang lain, sebab kancil hendak memberi tahu makanan yang lebih pun berkumpul, jumlahnya sangat banyak hingga mereka memenuhi sungai. Kemudian kancil berkoar. “Oke, sekarang aku harus menghitung jumlah kalian dulu supaya semuanya kebagian!” kata pun lalu melompat dari punggung satu buaya ke punggung buaya yang lainnya, sambil menghitung. “Satu, dua, tiga, empat, lima, enam,” dan seterusnya, sampai ia tiba di seberang berlari pergi, Kancil pun berteriak, “terima kasih buaya-buaya, kalian sudah membantu aku menyeberang sungai!” Beberapa buaya marah karena sudah dibohongi, dan mencoba mengejarnya. Tapi mereka gagal karena Kancil sangat lincah dan yang Bisa Diambil Cerita Kancil dan BuayaKalau kita ingin sesuatu yang besar, dan merasa tidak bisa atau punya kelemahan untuk mewujudkannya, maka Berfikirlah sejenak dan mencari cara mencapai keinginan itu. Jangan jadi makhluk yang rakus. Seperti buaya. Andai saja buaya tersebut tidak rakus, maka buaya tersebut sudah bisa memakan kancil. Karena rakus, akhirnya malahan tidak dapet sama itulah Cerita Kancil dan Buaya Dalam Bahasa Lampung beserta arti dan makna atau nilai ceritanya. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita.
Ceritarakyat lampung dalam bahasa lampung beserta artinya. Cerita bahasa lampung tentang corona dan artinya kisah web oleh kisah web 04 des 2020 posting komentar. Source: contoh69.github.io. 61 cerita dongeng dalam bahasa lampung dan artinya maaf jika ada salah dalam penulisannya karena masih belajar bahasa sunda. Huruf lampung terdiri dari KisahWeb – Salah satu cerita rakyat yang terkenal adalah cerita Sangkuriang, diceritakan bahwa ia menendang perahu hingga menjadi sebuah gunung. Pada kesempatan kali ini, kami akan menuliskan cerita Sangkuriang dalam Bahasa cerita tidak kami ubah, hanya kami singkat dan kami terjemahkan dalam bahasa Lampung. Tujuannya agar dapat menjadi referensi dan pembelajaran bagi sobat yang berada di Lampung. Misal, untuk keperluan belajar siswa-siswi ini adalah cerita terjemahan dalam bahasa Lampung Hijolah cekhita tekhjemah dilom bahasa LappungGunung Tangkuban Perahu Jawa Barat Sangkuriang dan Perahunya yang Jadi Gunung Tangkuban PerahuDicekhitakon di suatu khani, Sangkuriang ngeminja di ghikni kuyuk si gelakhni Tumang. Kuyuk hino yaddo salah sai ketukhunan dewa si wat bettuwah. Sebenokhni kuyuk hino moneh bak ni sangkuriang, kidang ghesia hino pagun dijaga emak ni Sangkuriang yakdo Dayang pada suatu hari, Sangkuriang berburu di temani oleh seekor anjing bernama Tumang. Anjing tersebut merupakan salah satu titisan dewa yang punya kesaktian. Sebenarnya anjing itu juga ayah dari sangkuriang, namun rahasia itu tetap dijaga oleh ibu Sangkuriang yakni Dayang si lagi sanak mawat masa api-api jak ngeminja, akhirni ya nikol kuyuk hino khik dagingni dikenikon lawan emakni pakai digulai. Kidang Sangkuriang mawat ngeni pandai ki hino yakdolah daging ni kecil pun tak mendapat apa-apa dari perburuannya, akhirnya ia pun menyembelih anjing tersebut dan dagingnya diberikan pada ibunya untuk dimasak. Namun Sangkuriang tidak memberitahu jika itu adalah daging dikhani jimoh Dayang Sumbi ngenanyakon dipa khang ni Tumang. Sangkuriang ngejelaskon ki nambi si di kanik yakdolah daging ni Tumang. Dayang Sumbi ngamuk sappai ngegada hulu Sangkuriang, ngehililah khah jak hulu Dayang Sumbi pun menanyakan keberadaan Tumang di keesokan harinya. Sangkuriang pun menjelaskan bahwa yang kemarin dimakan adalah daging Tumang. Dayang sumbi pun murka hingga memukul kepala Sangkuriang, bercucurlah darah dari kepala Sumbi si kepandaian ngegada Sangkuriang dialihkon jak kekhajaan. Tano Dayang Sumbi hukhik di sumbi yang ketahuan memukul Sangkuriang diusir dari kerajaan. Kini Dayang Sumbi pun hidup di kampung. Pikha tahun sekhaduni wat mekhanai si ngekhatongi Dayang Sumbi, mekhanai kuat khik helau. Tiyan khua sedemonan khik haga sekehajjongan. Kidang Dayang Sumbi tekanjat pas ngeliak bekas katan di hulu mekhanai hino. Ia yakin ki hino yakdolah katan ni tahun kemudian ada seorang pemuda yang mendatangi Dayang Sumbi, pemuda gagah dan tampan. Mereka pun saling jatuh hati dan hendak melaksanakan pernikahan. Namun Dayang Sumbi terkaget setelah melihat bekas luka dibagian kepala pemuda tersebut. Ia yakin bahwa itu adalah luka Sumbi nambah yakin pas nengis cekhita Sangkuriang tentang api ngeba mingan wat katan hino. Dayang Sumbi nyani siasat in Sangkuriang mawat laju ngajjong lawan Dayang Sumbi, ia nyani sakhat si mak kukhuk akal yakdo ngilu disani ko bandongan dilom waktu Sumbi semakin yakin setelah mendengar cerita Sangkuriang mengenai penyebab luka itu. Dayang Sumbi pun membuat siasat agar Sangkuring tidak jadi menikahi Dayang Sumbi, ia membuat syarat tak masuk akal dengan meminta membuat bendungan dalam waktu jin, Sangkuriang cikan ngenyelesaikon sakhat hino. Kidang Dayang Sumbi bedu’a lawan tuhan kenyin matakhani geluk luakh, in jin si ngenulung Sangkuriang mingan malih. Du’a hino dikabulkon khik bandongan ukhung bantuan jin, Sangkuriang hampir menyelesaikan syarat itu. Namun Dayang Sumbi berdoa pada pencipta agar matahari segera terbit, supaya jin yang membantu Sangkuriang bisa pergi. Doa itu dikabulkan dan bendungan gagal ngepandai api si dilakukon Dayang Sumbi, ia makhah. Kidang Dayang Sumbi ngejelaskon sapa ia setemonni. Ki ia yakdolah emak ni Sangkuriang si khadu kekal kesikopanni ulih du’a si ia panjatkon lawan mengetahui apa yang dilakukan Dayang Sumbi, ia pun marah. Namun Dayang Sumbi menjelaskan tentang siapa dirinya. Bahwa dia adalah ibu dari Sangkuriang yang telah abadi kecantikannya berkat doa yang ia panjatkan pada dewa. Sangkuriang mawat pekhcaya, ia makhah khik ngujangkon jukung sappai pekhaccak jaoh. Jukung hino lajuni jadi gunung Tangkupan Perahu di Jawa tidak percaya, ia marah dan menendang perahu hingga terpental jauh. Perahu itu kemudian menjadi gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat. Demikianlah cerita Sangkuriang yang diterjemahkan dalam bahasa Lampung. Semoga cerita Sangkuriang dalam Bahasa Lampung ini dapat menjadi referensi bagi sobat yang berada di Lampung. 2VHU.